Sabtu, 01 April 2017

Suaka Margasatwa Gunung Sawal

Suaka Margasatwa Gunung Sawal
Sebagai orang Ciamis dan warga Ciamis, sepatutnya kita merasa bangga karena 1 dari 74 Suaka Margasatwa yang ada di seluruh Indonesia, ternyata berada di Ciamis, tepatnya Suaka Margasatwa Gunung Sawal yang diresmikan dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian nomor :420/kpts/UM/1979 tanggal 4 Juli 1979 dengan total luas 5.400 hektar.


Namun bagi orang Ciamis sendiri mungkin belum banyak yang tahu bahwa Gunung Sawal merupakan salh satu Suaka Margasatwa Nasional, seperti saya sendiri, mengenal Gunung Sawal sebagai sebuah pegunungan sejak tahun 90-an waktu masih sekolah di SMA, baru tahu akhir-akhir ini bahwa Gunung Sawal ternyata merupakan Suaka Margasatwa.

Letak Geografis

Pegunungan Sawal merupakan pegunungan yang menjulur dari sisi Utara ke sisi Selatan di bagian Barat Kabupaten Ciamis, dan merupakan icon Kabupaten Ciamis, di mana salah satu puncak yaitu Puncak Bongkok dijadikan logo Kabupaten Ciamis. Letak Geografis Pegunungan ini berada di 7°15' Lintang Selatan dan 180°21' Bujur Timur.

Suaka Margasatwa Gunung Sawal merupakan kawasan hutan gunung yang berada di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Wilayahnya masuk meliputi kecamatan Cikoneng, Sindangkasih, Cihaurbeuti, Panumbangan, Panjalu, Lumbung, Kawali, Cipaku dan Sadananya.

Fasilitas

Beberapa lokasi di kawasan Pegunungan Sawal juga merupakan tempat camping oleh para penggiat alam dan olahraga alam terbuka dari sekitar Ciamis dan Tasikmalaya, diantaranya spot Tugu di Sadananya, Gunung Golkar di Sindangkasih, Batu Datar di Cipaku, Curug Tujuh di Lumbung, Darma Caang di Cikoneng, Palasari di Cihaurbeuti dan masih banyak lagi spot lainnya. Puncak tertinggi Pegunungan Sawal adalah Puncak Karantenan yang berada di Kecamatan Panjalu dengan ketinggian 1.764 meter di atas permukaan laut.

Pegunungan Sawal juga merupakan kawasan tangkapan air yang memberikan manfaat berupa simpanan air pada musim hujan dan mengeluarkan cadangan air pada saat kemarau, di mana banyak sekali hulu sungai yang berada di kawasan Pegunungan Sawal ini.

Ekosistem

Sebagai Suaka Margasatwa Pegunungan Sawal memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistem yang masih sangat terjaga, itu semua merupakan kelebihan kawasan Pegunungan Sawal. Banyak flora dan fauna langka yang masih bisa ditemukan di suaka margasatwa ini, diantaranya adalah : Meong Congkok (Fellis Bengalensis), Macan Kumbang (Panthera Pardus), Pelanduk (Tragulus javanicus), Saeran (Dicrurus Leucophaeus), Macan Ttutul (Panthera Tigres), Elang Lurik (Spilornia Cheela), dll.

Permasalahan

Satu hal yang menjadi permasalahan yang mengancam kelestarian Suaka Margasatwa Gunung Sawal adalah merebaknya pembukaan lahan pertanian warga kaki gunung ini. Hutan dibuka digantikan oleh lahan pertanian garapan warga. Selain itu, para pemburu hewan juga masih banyak ditemui di hutan-hutan gunung sawal, padahal jelas-jelas seluruh flora dan fauna di kawasan suaka marga satwa ini dilindungi. Permasalahan ini memang satu hal yang wajar ditemui dimanapun, usaha konservasi selalu berbenturan dengan eksploitasi, tak bisa dihindari, masyarakat penggarap lahan juga membutuhkan pencaharian untuk hidup dengan terpaksa mengorbankan alam.

Untuk mengatasi permaalahan di atas diantaranya diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk dapat bersikap bijak dalam mengeksploitasi alam. Sumber daya alam yang ada boleh dimanfaatkan dan dikelola untuk kesejahteraan masyarakat, namun pemanfaatannya harus disertai dengan kebijaksanaan dari masyarakat itu sendiri demi terjaganya kesinambungan ketersediaan sumber daya serta kelestarian alam dan lingkungan. Selain itu juga pemerintah harus menetapkan batas yang jelas, sejauh mana kawasan hutan yang dapat dimanfaatkan untuk produksi masyarakat, agar pembukaan lahan tidak seenaknya terus menggerogoti hutan kawasan Pegunungan Sawal ini.

Potensi

Kawasan Suaka Margasatwa Gunung Sawal ini juga memiliki potensi wisata pendakian dan kegiatan alam lainnya. Sayang, informasi mengenai kawasan gunung Sawal di internet masih sangat minim, mungkin karena kurang populernya kawasan suaka margasatwa ini, padahal dengan hutan yang masih sangat liar dan terawat baik, Gunung Sawal dapat menjadi sarana petualangan yang sangat baik dan menantang.

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Suaka_Margasatwa_Gunung_Sawal

1 komentar:

  1. Asaalamualaikum.
    Sampurasun.
    Mugia diperhatoskeun.
    Tisaprak leuweung-leuweung nu aya di suku gunung sawal dibuka dijantenkeun lahan pertanian, cai nu cor na ti gunung nu dimanfaatkeun ku warga kanggo kaperyogian sadidinten secara tidak disadari kiwari cai nu baheula ngagolontorteh tos ngawitan ngirangan eta panginten alatan kirangna kasdarAn masyarakat dina ngajagi kalestarian alam ku kasyarakahannana nu janten sumber resapan cai oge diruksak ku cara ngabukbak leuweung-leuweung nu aya di suku gn. Sawal dijantenkeun lahan pertanian.
    Nu salereanamah warga sabudeureun suku gn. Sawal khususna nu aya di kec. Lumbung tos mulai seueur anu ngeluh, alatan cai nu digunakeun kanggo kabutuhan warga tos rada ngoletrak komo pami dina nincak mamareng mah darurat pisan. Namung masyarakat teh bingung bade ngadu ngadu ka saha da teu terang teA kedah kamana ngadukeun ie permasalahanteh. Ongkoh ari masyarakat biasamah seueur ka sieun tea itu tea ieu tea.
    Sareng deui nu janten pertarosan teh kie, Naha saupamina gunung nu tos janten Taman Suaka Margasatwa teh bebas /tasa dikelola ku masyarakat? Saupamina tiasa kenging izi timana, ti saha?? Saupamin bebas naha dbebaskeun??
    Kanggo catetan warga nu molah lahan di gn. Sawal seuaeurna warga ti luar kacamatan suku gunung sawal.

    Sakitu ti simkuring mugia diperhatoskeun. Hapuntenna wae bilih aya kalepatan.
    Hatur nuhun.

    Salam Lestari.



    BalasHapus

Silahkan berikan komentar, saran, masukkan dan atau kritik yang sifatnya membangun untuk dapat kami perbaiki di masa yang akan datang.
Terimakasih atas komentar anda.